Kamis, 11 Februari 2016

Gallery Foto Jasa Dongeng - Kak Adi

Edit Posted By with No comments
Galery Foto Kak Adi

Minggu, 07 Februari 2016

Dongen Raja - Kak Adi

Edit Posted By with No comments
Konon duluuuu sekali, adalah seorang saudagar yang kaya. Dia mempunyai tiga orang putri. Ketiganya berparas cantik. Sulung memiliki tubuh yang ramping. Karena itu dia senang sekali memakai baju yang bagus-bagus. Tengah mempunyai kulit yang halus lembut. Karena itu dia suka memakai perhiasan yang indah-indah. Sedang si Bungsu suaranya sangat merdu. Sifatnya juga lemah lembut. Dia sayang sekali kepada ayahnya.
Suatu hari saudagar itu akan berdagang ke negri seberang. Negeri itu sangat jauh letaknya. Harus melewati hutan dan gurun yang tandus. Di sana banyak berkeliaran perampok.
“Nah!” kata saudagar itu kepada ketiga putrinya. “Apa yang kalian inginkan untuk oleh-oleh nanti?”
“Biasa Yah,” sahut si Sulung. “Saya ingin sebuah baju yang paling cantik yang ada di negri itu.”
“Kalau saya sih minta dibawakan perhiasan yang paling indah yang ada di negri itu,” seru si Tengah.
Bungsu hanya diam. Teringat dia akan mimpinya semalam. Dia merasa cemas, takut kalau apa yang dimimpikannya itu akan menjadi kenyataan.
“Bagaimana Bungsu?” Apa yang kau inginkan?” tanya saudagar itu karena si Bungsu hanya memandangi dirinya saja.
“Saya ingin ayah tidak pergi,” sahut si Bungsu dengan suara pelan.
“Huuuu!” seru si Sulung sebal. “Kalau Ayah tidak pergi bagaimana aku bisa mendapat baju yang cantik!”
“Iya, nih. Kamu bagaimana sih!” seru si Tengah tidak kalah kesal. “Kalau Ayah tidak pergi aku kan tidak bisa memiliki perhiasan yang indah.”

Saudagar itu menepuk bahu si Bungsu tanda mengerti. “Ayah mengerti mengapa kau merasa cemas melepas ayah pergi. Tapi percayalah. Ayah bisa menjaga diri.”

Bungsu menundukkan kepalanya. Ingin rasanya dia menceritakan mimpinya. Tetapi dia takut ditertawakan. Tentu kedua kakanya akan berkata, “Alaa, mimpi itu kan cuma bunga tidur.”

Karena itu setelah ayahnya pergi, Bungsu terus gelisah. Bayangan mimpi itu terus mengganggu pikirannya. Setiap kali memikirkan ayahnya air matanya menitik. Akhirnya dia mengambil keputusan untuk menyusul ayahnya. Diam-diam dia pergi meninggalkan rumahnya.
Dia berjalan menuju luar kota. Setelah seharian berjalan, dia merasa lelah. Dia duduk menyandar di bawah sebatang pohon yang rindang. Pikirannya masih dipenuhi oleh bayangan mimpinya.
“Oooh, seandainya aku menjadi burung, tentu aku bisa lebih cepat menyusul Ayah,” keluhnya. Tak terasa air mata menetes di pipinya. Angin sepoi-sepoi membuat matanya mengantuk. Apalagi badannya sudak capek sekali. Akhirnya dia tertidur lelap. Entah berapa lama dia tidur. Ketika sudah bangun dia merasa ada sesuatu yang aneh di tubuhnya.. Seluruh badannya telah ditumbuhi bulu-bulu. Tangannya berubah menjadi sayap. Dan mulutnya menjadi paruh. Dia tidak bisa lagi berbicara seperti semula. Yang keluar dari mulutnya hanyalah suara siulan yang sangat merdu.

Meskipun begitu Bungsu merasa gembira. Sebab dengan memiliki sayap, kini dia bisa lebih cepat menemukan ayahnya. Dia lalu terbang. Makin tinggi. Makin jauh. Tapi dia belum juga menemukan ayahnya. Dia sudah merasa putus asa ketika tiba-tiba dari kejauhan dia mendengar suara pekik burung gagak. Dia mencoba terbang ke arah itu. Dilihatnya segerombolan burung gagak raksasa terbang mengelilingi sesuatu benda. Bungsu segera mendekati mereka.
Astaga! Pekiknya dalam hati. Itu kuda ayahnya. Sepertinya kuda itu sudah mati. Berarti ayahnya ada di sekitar tempat itu. Dengan rasa cemas dia memeriksa sekitar tempat itu. Akhirnya dia menemukan ayahnya. Tergeletak pingsan di balik segerombolan semak. Tubuhnya terluka. Nampaknya ayahnya telah menjadi korban perampokan. Mungkin sebelum merampok ayahnya disiksa lebih dulu.

Menetes air mata Bungsu melihat keadaan ayahnya itu. Teringat dia akan mimpinya. Apa yang ditakutkannya telah menjadi kenyataan. Dia harus segera mencari pertolongan agar ayahnya bisa diselamatkan.
Bungsu segera terbang mengelilingi gurun itu. Melihat kalau-kalau ada orang yang bisa dimintai pertolongan. Haaa! Ada seorang pemuda gagah yang sedang mengendarai kuda. Nampaknya dia bermaksud beristirahat, sebab kini dia menghentikan kudanya. Memasang kemah. Menurunkan perbekalan yang dibawanya, kemudian memberi kudanya minum dan makan. Nah, sekarang pemuda itu siap menikmati makan siangnya.

Bungsu segera menukik. Menyambar roti yang siap dimasukkan ke mulut pemuda itu. Si pemuda mula-mula kaget dengan kejadian tiba-tiba itu. Tetapi kemudian dia menjadi heran. Karena burung yang telah menyambar rotinya itu tidak segera terbang menjauhinya. Burung itu terbang rendah di hdapannya. Berputar-putar seolah ingin ditangkap.

Pemuda itu menjadi penasaran. Dia berdiri. Mencoba menangkap burung cantik yang kelihatan jinak itu. Tetapi si burung mengelak. Terbang menjauh sedikit lalu berputar-putar kembali. Pemuda itu terus mengikuti burung itu. Dia penasaran. Tak sadar dia telah meninggalkan kemahnya. Kini dilihatnya burung cantik itu hinggap di atas sebuah pohon kecil. Si Pemuda mengendap-endap. Mengulurkan tangan, siap menangkap si burung. Tetapi tiba-tiba dia terbelalak kaget.
“Astaga!” serunya tatkala melihat saudagar yang sedang tergeletak pingsan. Dia segera mengangkat tubuh saudagar itu. Segera dibawanya ke kemahnya. Sementara burung cantik mengikuti dari belakang.

Setelah berada di kemahnya, saudagar itu dirawatnya dengan baik. Luka-lukanya dibersihkan, diberi obat. Pakaiannya yang kotor diganti. Dan ketika saudagar itu siuman, dia menjadi heran.
“Siapa anda?” tanyanya menatap penolongnya.
“Saya kebetulan sedang lewat. Burung itu yang menunjukkan Bapak kepada saya. Rupanya Bapak telah menjadi korban perampok,” sahut pemuda itu.
Saudagar mengangguk. “Yaa … sungguh menyesal saya karena tidak mau mendengar kata-kata anak saya yang bungsu. Padahal dia sudah melarang saya pergi. Akh, dia tentu sangat sedih bila mengetahui keadaan saya sekarang,” kata saudagar itu seraya menitikkan air matanya.
Aneh! Tiba-tiba saja si Bungsu berubah kembali menjadi seorang putri yang cantik. Dia segera memeluk ayahnya dengan gembira.
“Ayah! Syukurlah Ayah selamat,” katanya.
“Astaga! Jadi kau yang telah menunjukkan ayah kepada orang itu?” tanya saudagar itu. “Mengapa kau bisa menjadi burung?”
Bungsu segera mengisahkan kejadiannya. Kemudian dia mengucapkan terima kasih kepada pemuda yang telah menolong ayahnya. Si Pemuda tersenyum.
“Saya kagum sekali mendengar bagaimana besarnya kasih sayangmu kepada ayahmu. Kebetulan saya melakukan perjalanan ini untuk mencari seorang istri. O, ya. Perkenalkan. Saya Pangeran dari negri seberang. Kalau kamu tidak keberatan saya ingin melamar kamu menjadi istri saya.”

Begitulah akhirnya, mereka kawin dan hidup berbahagia. Saudagar itu kembali pulang ke rumahnya tanpa membawa oleh-oleh bagi kedua putrinya yang lain. Namun Bungsu menitipkan sebuah gaun yang cantik dan sepasang perhiasan bagi kedua kakaknya.
(SELESAI)

Dongeng Bom Atom

Edit Posted By with No comments

Seorang sahabat lama bertemu di TRC

Ia mengenalkan dirinya dan Pengalamannya di berbagai Perusahaan yang ternama di bilangan Jakarta.Saat ia bekerja ia tipe orang yang aktif,dan energic.Ia juga ringan tangan dalam membantu teman lamanya bila dalam kesulitan.
Nick namenya fidz.Ia bersama istrinya mampir dan ia kaget melihat foto-foto di dinding Tajammu' Resto n Cafe.Saat itu ia kaget dan kangen melihat wajahku yang sudah lama ga ketemu. Saya pun ingat dia saat di PMD (Pondok Modern Gontor).

Akhirnya,tanya-tanya ini bagaimana bisa ada Restaurant? Emang..pada kumpul seluruh civitas alumni? he he.. jawabku 'Iya' dari tahun 70an sampai 2014 kemarin. sahutnya 'Subhanallah...ini momentum bisa kumpul bareng lagi' Nuansa diluar sangat berbeda.

Karena jam menunjukkan pada pukul 20.30 saya harus bersiap-siap untuk pulang.Namun,motor diparkiran ga bisa keluar karena ada pelanggan yang makan saat malam itu.Menggurungkan diri untuk pulang. Dan sambil membalas WA grup TrainerLaris Kopdar 23 Jan 2016 #JagoPromosi di Grand Hotel Menteng.

Ia selesai makan,seakan ada rasa ingin ngobrol panjang,ngobrol seputar keluarga dan lainya. Sayapun menunda niat untuk menyalakan motor. Batinku...'ada apa ya..?' okelah...pertanyaan ringan terlontar dari istrinya. Dongengnya tentang apa saja?

Alhamdulillah,banyak sekali dari karakter anak..motivasi,dan sampai urusan keluarga.Suaminyapun bertanya..gimana kalo orang tuanya Posessive dan Protektif? wah..dual yang berbeda namun bisa sama maknanya.

Saya Jawab setelah mendengar cerita dan masalah yang mereka hadapi.Bom waktu dalam keluarga bila tidak ada sahabat yg dapat menjadi pendengar dan solver dalam masalahnya akan menjadi BOM ATOM yang membuat keluarga berantakan. Keduanya bekerja,putrinya bersama neneknya.Kebayangkan hati dan pikiran mereka akan selalu ada pada anak.

Tuntutan kerjalah yang membuat mereka tidak dapat optimal dalam bermain bersama putrinya hanya weekend saja. Penjelasanku,umumnya orang tua ada khawatir kepada pasangannya masing-masing.Ga percaya,ga yakin apa yang dikatakan keduanya.Sulit ya..bila keduanya saling tidak percaya dalam komunikasi.Apalagi berusia muda..'

Siapa yang bisa menjaga diri kita masing-masing 24 Jam? Bagaimana Menguras penyakit bathin yang berdampak pada keluarga?

Allahlah yang memengang Jiwa & raga kita,Allah yg menjaga diri kita 24 jam.Kenapa kita sebagai pasangan berlebihan,bergantung pada logika kita.Serahkan kepada Allaah Semata.Doa mendoakan satu sama lainya.Lepaskan dalam Ibadah,dalam sujud,dalam do'a yang kita panjatkan.

'Ya Allah Ya Muhaimin Ya Salam..Engkau yang Maha Menjaga,yang Maha Memberi Keselamatan..Jaga suami kami..jaga istri kami yang Engkau amanahkan kpada kami.' Jangan-jangan kita banyak berburuk sangka pada pasangan kita?

Menguras penyakit bathin..yang menutupi hati kita selama hidup dan berumah tangga.Seperti : Prasangka,aib,kata orang,saling menjelekan,bahkan makan uang riba.Kuras dg cara Allaah,apakah sholat kita selalu terjaga? bagaimana puasa sunnah kita,infaq & sedekah kita.

Dari sinilah ada beberapa poin yg mereka dpatkan.Melalaikan Ketaatan sebagai Hamba Allaah!

Pembaca yg budiman..mari kita renungkan dan kita perbaiki keluarga kita dg amal soleh dan kembali pada jalan yang Allah Ridhoi.

Lingkungan Yang Berbeda

Edit Posted By with No comments

Dari pagi ku perhatikan ada beberapa anak dengan anak-anak yang sebelumnya dalam aktivitas yang sama tampak jauh berbeda.Perbedaan ini terlihat jelas,dari aspek yang membuat mereka terlihat seperti :
1.Bicara tak henti
2.Gerak berlebihan
3.Low Respond

mereka anak-anak yang unik dalam kegiatan belajar mengajar,namun tidak semua anak ingin diperlakukan seperti mereka. Aspek apa saja yang membuat 3 hal diatas?

Ya, aspek : Pertama,lingkungan mereka mewarnai sikap & prilaku terhadap sosial dan diri mereka sendiri. Lingkungan yang serba cuek,atau keras akan membentuk karakter yang sama.Bahaya bila seorang guru tidak mengenali dari mana lingkungan mereka. Yang ga bisa diperlakukan sebagaimana anak lainya.

Kedua,Orang tua-yang memang berbeda status sebagaimana yang lain. Mereka lebih banyak berdagang,dan buruh serta tukang ojek pangkalan. Kadang ini terjadi dikala usia GoldenAge mereka tidak dapat pembelajaran yang baik dari kedua orang tua mereka.

Bayangkan,mereka mendapat respon komunikasi yang buruk,sikap yang buruk.Bahkan buat mereka bintang film porno (adengan suami istri),mereka pernah lihat di usia 6 tahun dan usia 9 tahun. Dimana mereka di titipin oleh kedua orang tuanya. Serem ya...#masihadayang Nitipin anak? segera deh ambil !

Ketiga,Kebiasaan dari waktu ke waktu dengan tongkrongan yang tidak edukatif. Nah,ini bahaya lagi kenapa? Pembentukan akal,pikiran,dan prilaku akan menguat kepada pertumbuhan mereka kelak.
1 jam bersama lingkungan perokok,1 jam lagi bersama remaja yang candu warnet,bahkan tukeran bluetooth gambar atau film seronok,Naudzubillahi min dzalik.

Kita sebagai orang tua hanya bisa mengenali dengan siapa mereka berteman,ya kan? tapi kita lupa mereka dari waktu-ke waktu apa yang dikerjakan dan bagaimana perkembangan dan mental mereka.Perubahan akan keliatan,bila ada awarness (kesadaran) serta kepedulian melihat mereka tumbuh dengan baik dan Berakhlak mulia.